Puisi Cinta Tak Kesampaian Dari Wilayah Jayapura : Sebuah hati kangen atau rindu di seorang yang memiliki nilai di kehidupan kita seperti doi, kawan serta keluarga memanglah bisa diobati dengan lihat mata. Akan tetapi bila ada hambatan dan kendala dalam mengaktualkannya, jadi pernyataan dan syair mengenai hati kangen penting didengar untuk menyembuhkan rasa kangen dan rindu yang tidak terbendung.
Yok baca himpunan Puisi Cinta Tak Kesampaian Dari Wilayah Jayapura, teman akrab, eks, ayah serta ibu di bawah ini yang dibikin pribadi untuk jadi wakil hati rindu pembaca pada satu orang yang begitu penting dan dicintai di kehidupan.
Puisi Cinta Tak Kesampaian Dari Wilayah Jayapura
puisi kangen yang dalam
Rinduku sudah menyerang hati…
Sampai selalu menghantui…
Dengarkan kau mentari…
Berikanlah lagu rinduku pada si favorit hati…
Sekarang ku lara tanpanya disisi…
Sendiri dalam sunyi…
Sunyi yang terus mencengkeram…
dalam kangen…
Kangen kepadamu…
pangeran cintaku…
angin embuskan lah rasaku…
hujan teteskan lah sayangku…
mentari sinarilah jalanku…
tuju berbahagia…
jika rinduku sudah di sambutnya cinta…
cinta yang tidak akan mati…
sampai waktu terhenti…
***
Perangkai Sepi
Saya nyaris kehilanganmu; Kataku
kesepianku akan panjang gemulai hari
kesedian sekalinya panjang dari sejak kemarian
tangisku gak bisa menghitung kedalamannya
awan-awan malam lari luas
membuat tilas bayang sepintasmu
menjadi pijar senyumanmu membingkai cuacaku
menggulung kangen kan kehilanganmu
saya pengin tariakan rinduku dari kesepian
di kecau angin yang didengar parau
apakah ada tembus udara kegelisahaan
supaya buang dariku keresahan penuh bimbang
***
Bayang-Bayang
Saya sesat jalan
Dalam rinduku yang menangkap
Begitu hati ini sudah terpikat dalam pesonamu yang menarik
Membiusku dengan papar lembur nada dalam tiap-tiap sapa
Menghipnotisku bakal elok wajah parasnya
Kembali
Rasa ini ada
Bayangmu yang menegur dalam tiap-tiap mimpi
Membuaiku dalam cantik yang sesa’at
Yang kan raib waktu buka mata
Serta menjadi lagi bayangan
***
Diamkan Hati Bercakap
Sepi berasa saat kau tidak di sini
Cuma suara hati serta irama lagu yang mendampingi
Tiap-tiap alunan lagu itu mengingatiku tentangmu
Beberapa hariku sekarang disanggupi beberapa perihal
Semua ke arah kepadamu
Tidak kuat rasanya mengubur rasa ini kelamaan
Inginku mengekspresikan seluruhnya isi kalbuku
Saat ini ku mesti sabar menanti
Sampai Tuhan serius mengizinkanku
Berbicara kembali denganmu pada waktunya kelak
Walaupun waktu tidak biza kuputar lebih semakin cepat
Walaupun rasa ini telat tuk dikatakan
Meski ada satu orang yang udah isi area di hatimu
Gak akan ku takut sebab seluruhnya sudah dirapikan
Tuhan selalu akan bersamaku
Tuhan akan mengontrolku
Meski kau gak dapat jagaku
Saya meyakini ini yang terbaik dari Tuhan
********
Puisi Cinta Tak Kesampaian Dari Wilayah Jayapura
Satu kali lagi
Saya pengin tuliskan sebuah narasi.
Perihal kangen yang ada di dalamnya.
Mengenai diri kamu yang selalu mendekati melalui mimpi.
Serta terkait saya masih mengharapkan,
Diri kamu bidadari yang gak bersayap.
Ceritaku masih tentangmu.
Bidadari dalam fantasiku.
Tersusun rapi kangen untukmu.
Wahai bidadari yang gak dapat kumiliki.
Namun, jika kelak bidadariku kembali.
Izinkan saya menyintaimu satu kali lagi.
Temanimu dalam kebersama-samaan yang gak bertepi.
Puisi Cinta Tak Kesampaian Dari Wilayah Jayapura
puisi perihal kangen
Cinta Yang Tersembunyi
Nyanyian kangen membuwatku terlarut dalam rasa yang keliru
Terbawa dalam anganku tentangmu
Mimpi bakal hadirmu disisiku
Walau cuman bayangmu yang bisa temaniku
Saya berbahagia..
Sebab bayangmu sanggup membuwatku tersenyum sa’at mengingatnya
Sa’at ku memikirkan datangnyamu
Ma’afkan saya yang gak sanggup lepaskan belenggu bayangmu dalam anganku
Perkenankan saya menaruh nya,meskipun mustahil buatu mempunyainya
Puisi Cinta Tak Kesampaian Dari Wilayah Jayapura
***
Salam kangen buatmu kasih
Salam kangen buatmu kasih
Kutulis kata dalam sajak-sajak cinta
Yang ku titip pada si rembulan
Kunantikan cahaya sinar diri kamu di kegelapan diriku waktu malam yang muram
Nyalakan cerita lama di jendela pintu hati♡
Cahayai saya atas hadirmu dalam sinar yang temaram
Sebagai obat atas rinduku yang terkubur
Puisi Senja
Wahai si daya tarik
Dengarkanlah setiap lantunan hati ini
Yang ku untai dalam alunan syair kangen
Dalam daya tarik cahaya keinginan,padamu si pemilik hati ini
Meski hati kita sekarang terpisah jarak
Yang mencipta ruangan serta waktu
Tetapi
Saya janji
Saya kan hadir cuma buatmu
Menyemai cerita kasih cinta dalam rajutan tali cinta
Kan ku kecup keningmu dengan mesra
Kuraih tanganmu,kan ku pegang dengan kuat sampai gak ada yam dapat pisah kita
***
Kisah Suatu Kangen
Tahukah kau kasih,
saya sangat terlarut dalam kesenyapan
dalam kangen yang gak dapat kulukiskan
cuman bayang mu yang berada di daya ingat
di remang sinar malam
waktu cara ku terlambat sedikit
ku tahu hatimu tidak mendambakan
tetapi apa daya,nafsu kutahan,berderai
ku tahu ini bukanlah awal mula kasih
bukan juga akhir
tapi hadirmu ada temani sepi
jadi bertambah ku terasa sendiri
jauhnya raga melanglang
seperti cari keinginan di atas kecemasan,tanpamu
***
Kamu
Waktu ini
Cuman kamu yang ada pada fikiranku
Tentangmu senyumanu,candamu
Serta seluruh yang ada pada kamu
Dengarkan
Nada hati♡ tengah menyanyi
Dendangkan nada-nada cinta
Walaupun cuman lirik lagu simple
Kepada kamu serta buatmu
Saya menanti
Saya tanpamu hanya mentari yang kehilangan cahayanya
Tiada rasa
Tanpa jiwa
Hampa
***
Kurindui Hadirmu
kutitipkan seuntai kata cinta diujung ini malam
tebersitkan salam kangen dalam kelenganganku
rasa kangen yang sepanjang ini selalu mengorogoti Qalbu
yang selalu menghantui beberapa hariku
bayang-bayangmu gak perna terlepas dalam daya ingatku
parasmu terus terlintas dalam penglihatan mataku
manis senyumanmu lagi berayung dalam keseharianku
kangen lagi beradu dalam keterasinganku
tidak berasa mata ini teteskan air mata
basah pipi lantaran kangen dapat sosokmu kasih
kurindu bakal tatapan matamu yang sayup
kurindu akan papar katamu yang halus
kunjunganmu kunanti sebab hati ini sudah kangen
hadirlah meskipun cuma sesaat dalam tidurku
walaupun cuma dalam mimpi-mimpiku saja
disi belahan jiwamu masih setia mengharapmu
0 Comments